Tuesday 1 March 2011

bicara tentang manusia dan dosa by Yessy Nurmala on Sunday, December 26, 2010 at 10:04pm

Begitu banyak pengalaman dan cerita disepanjang jalanku, mencintai, membenci adalah bunga disetiap hari. Aku tak pernah muluk berharap karena harapan lebih hanya akan mengecewakan, semua kujalani seperti air yang mengalir dan sangat sederhana, menerima apa yang harus diterima, memberi apa yang seharusnya diberi. Melukai tak pernah terniat walau secara sadar ato tidak. Manusia terlahir karena dosa, dosa karena adam dan hawa yang dihukum dan diturunkan ke bumi. Sungguh akupun tak terniat melukai siapapun, tetapi jika diartikan beda itu terserah. Aku dibesarkan oleh tangan yang keras, biasa menengguk asinnya air laut. Apa yang kuharap? Tak ada, jika diberi aku menerima, jika harus memberi aku mengasih. terkadang manusia selalu ingin dimengerti tanpa mengerti, ingin dimengerti bahwa sedang lapar atau haus tapi tak pernah mengerti orang lain juga lapar dan haus, sedikit berbagi apa salah? Separuh nasi dan separuh air yang kita punya untuk sesama, walo hanya nasi putih dan air bening akan terasa bahwa disana berkasih. Terkadang manusia selalu ingin menang tanpa mengalah. Bukan! Mengalah bukan berarti kalah! Kalah dimata manusia bukan berarti kalah dimata Tuhan. Terkadang manusia selalu tak ♏αΰ sabar, bukan berarti terlalu sabar akan ditindas ato dilecehkan. Karena sabar adalah kemuliaan manusia. Jangan bicara sabar jika masih ada batasnya. Terkadang juga manusia selalu ingin dihormati tidak menghormati. Sebenarnya apa makna dari hormat menghormati? Memarahi karena sebuah kesalahan, ato mengumpat karena sebuah kekecewaan itu bukan berarti tidak adanya hormat menghormati, melainkan itu adalah luapan jiwa yang mengharuskan keluar. Toh apa salahnya marah dan mengumpat? Asal hati tetap akan satu jua. Terkadang manusia juga selalu menghina tanpa ♏αΰ dihina, jikalau begitu alangkah baikx jika tidak menghina karena tak ingin dihina? Kebijakan lah yang akan membuat lawan malu dan akhirx mengaku kalah. Sungguh, aku, kamu, ato mereka bukan manusia sempurna yang harus tampil sempurna, terkadang ada kalanya memang manusia emosi, egois, marah, ato mengumpat sejadi-jadinya. Tapi itu bukan harga mati bagi manusia yang buruk, ato pantas untuk dihina. Itu hanya luapan sesaat yang tak kan abadi. Karena manusia berada ditempat yang salah, jika tidak ada kesalahan maka tak kan ada manusia dan kita. seperti adam dan hawa yang dihukum karena kesalahan mereka.

No comments:

Post a Comment