Tuesday, 1 March 2011

tersenyum, sedetik kemudian menangis

Waktu itu aku dan dia pergi kewarnet, bilikku dan dia bersebelahan, kami OL barengan, dia membaca postinganku kepada teman lama yang berisi,

"kayo, km ada akun twitter ga? Kalo ada follow aku yah @yessynurmala."
Spontan dia mendatangi bilikku dan mengumpatiku, "beb, apa2'an kamu? Cowonya sendiri gak dibuatin akun baru, eh malah nyuruh orang lain buat nge-follow, taiklah kau."

Aku hanya tertawa dan tersenyum sendiri mengingat betapa childishnya pacarku ini, manja, dan kadang bikin gedek banget.
Dia suka merengek ngajakin beli juice kesuka'annya.
Terkadang kami duduk ditepi pantai, menyantap jagung bakar+teh hangat, sambil menikmati senja sore hari.

Dia suka mengandai-andai menyebrang dari tg.pinang-singapore bersamaku, berlibur berdua. Mungkin kami akan memboyong beberapa baju murah disana yang mahal jika dijual di indonesia.
Dia selalu setia menjemputku, walau hampir setiap hari dia terlambat dengan alasan yang macam-macam dan tak pernah ada habisnya.
Dia selalu minta ampun dengan memasang muka memelasnya, aku selalu luluh karena memang dialah yang kucintai.

Suatu ketika, dia mengutarakan niatnya untuk melanjutkan studinya dijogjakarta yang sempat tertunda karena pertemuan kami yang membahagiakan, hingga dia tak ingin meninggalkanku dan pulau ini, pulau dimana dia menemukanku.
Aku menangis dipelukkannya, tetapi kalimatnya sungguh menenangkan jiwaku, " dengar bebi, aku akan kembali satu tahun kemudian dan menikahimu."

***
Lamunanku buyar, aku tersadar, bahwa dia sudah berada dipangkuan Sang Esa.
Tak terasa air mataku meleleh keluar.
 

No comments:

Post a Comment